Makna Hari Kartini di Mata Yuli Wirdina

Yuli Wirdina SH, MH.
Yuli Wirdina SH, MH.

SELOKO.ID | MUARO JAMBI – Kepala Kesatuan Pengamanan (Ka. KPLP) Lapas Perempuan Klas IIB Jambi, Yuli Wirdina SH, MH memiliki pemahaman tersendiri pada perayaan hari Kartini yang jatuh pada hari ini, Rabu 21 April 2021.

Di mata Yuli Wirdana, hari Kartini merupakan momen penting bagi perempuan Indonesia. Menurutnya, Raden Ajeng (R.A) Kartini merupakan sosok perempuan Indonesia yang menginspirasi.

Yuli menuturkan, Kartini merupakan sosok pejuang, sekaligus wanita tangguh yang membawa emansipasi bagi wanita. ASN di Kementerian Hukum dan Ham ini menjadikan sosok Kartini sebagai panutan serta penyemangat dalam kehidupan sehari-harinya.

Pada peringatan hari Kartini ke-142 ini, Yuli mengajak seluruh wanita di Indonesia khususnya di Jambi, untuk menjadi wanita tangguh yang mampu berbuat lebih baik. Baik untuk berkarir, maupun sebagai ibu rumah tangga.

“Jadilah wanita tangguh yang bermartabat dan bermanfaat bagi masyarakat dan keluarga,” ujar Yuli, Rabu (21/04/21).

Sehari-hari pada hari kerja, Yuli berangkat subuh hari dari rumahnya, menuju Lapas Perempuan yang terletak di Desa Bukitbaling, Kecamatan Sekernan, Muaro Jambi.

Wanita kelahiran 08 Juli 1977, putri dari pasangan Drs. H. Nazarudin dan Hj. Ernawati (alm) itu tulus dan ikhlas menjalani semua rutinitas tersebut.

Setelah sampai di Kantornya, Yuli langsung melaksanakan tugasnya di sana. Kepada rekan kerjanya, Yuli selalu menanamkan semangat dan optimisme, bahwa sebagai petugas pemasyarakatan haruslah serba bisa.

“Sebagai petugas pemasyarakatan harus bisa dalam segala bidang. Bisa menjadi guru, jika harus mengajarkan warga binaan yang belum bisa baca tulis. Jadi guru ngaji di kala warga binaan tidak tahu apa itu Iqro’. Jadi perawat di kala warga binaan sakit, dan harus bisa membina para warga binaan bila melanggar hukum,”jelas Yuli.

Menurut Yuli, sosok R.A Kartini menjadi salah satu motivatornya dalam bekerja. Di kehidupan nyata, sosok Kartini terekam jelas di memorinya lewat sosok almarhumah ibunya. Dimana sang ibu lah yang memberinya spirit dalam menjalani kehidupan.

“Mari kita menjadi Kartini masa kini melalui apa yang kita bisa. Baik itu melalui profesi kita, talenta kita hingga keahlian kita demi memberikan manfaat seluas-luasnya bagi sesama,” tutup Yuli mengakhiri keterangannya. (Rom)