SELOKO.ID | JAMBI – Sejak awal tahun 2021 hingga saat ini, tercatat ada 92,3 hektare lahan di Provinsi Jambi yang ludes terbakar.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jambi, Andre Eko Rinjani mengatakan, Puluhan hektare lahan yang terbakar tersebut, paling banyak terjadi di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dengan luasan lahan yang terbakar mencapai 35 hektare.
“Sisanya, berada di wilayah Batanghari sekitar 9,23 hektare, Muaro Jambi 27,2 hektare, Tanjab Barat sekitar 6 hektare, Tebo sekitar 13,7 hektare dan Kerinci sekitar 4 hektare,” ujar Andre Eko Rinjani, Rabu (21/04/21).
Ia menjelaskan, lahan yang terbakar di Tanjung Jabung Timur, ada yang berada di Desa Sungai Sayang, Kecamatan Sadu. Belum diketahui penyebab pastinya.
“Penyebab yang kami tahu ada masyarakat yang ceroboh membuang putung rokok. Itu bukan langganan kebakaran. Tapi itu memang lahan gambut,” jelasnya.
Kebakaran itu berlangsung di bulan Februari 2021. Ditemukan oleh tim penanganan karhutla ketika patroli sedang berlangsung. Pemadaman pun langsung dilakukan.
Andre berujar, selain disebabkan oleh kelalaian, penyebab kebakaran lahan di Jambi juga ada yang karenakan unsur kesengajaan. Misalnya, membakar lahan untuk pembukaan lahan pertanian.
“Walaupun sudah ada larangan membuka lahan dengan cara dibakar, tapi masih ada saja yang melakukan, karena itu bagian dari tradisi. Kalau terkait perusahaan, belum tahu,”paparnya.
Dijelaskan Andre, pada triwulan pertama tahun 2021, memang keadaannya cendrung lebih kering dibandingkan tahun lalu. Makanya, awal tahun ini, karhutla kerap terjadi.
Oleh karenanya, penetapan siaga darurat karhutla di Jambi ditetapkan sejak tanggal 15 Maret hingga sampai dengan Oktober tahun 2021.
“Tim penanganan karhutla sudah turun dari bulan Februari sampai sekarang, untuk melakukan patroli dan sosialisasi kepada masyarakat,”beber Andre.
Selain patroli dan sosialisasi kepada masyarakat untuk mencegah karhutla, lanjut Andre, tim tersebut juga melakukan penyekatan kanal, dengan tujuan lahan yang berada di sekitarnya menjadi basah.
“Lalu tim penanganan karhutla di wilayah Muaro Jambi, yang merupakan wilayah salah satu perusahaan, juga melakukan penyekatan kanal. Penyekatan kanal membuat air lebih tinggi untuk membasahi lahan di sekitarnya,”tutupnya. (Sob)