SELOKO.ID, Tanjung Jabung Timur- Vidio warga yang memperlihatkan jenazah seorang pria lanjut usia (Lansia) dibawa menggunakan Jonder pengangkut kelapa sawit di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi viral di media sosial.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Parit Bengkok, Kelurahan Kampung Singkep, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi pada Kamis 6 November 2025.
Jenazah pria lansia itu dibawa dari Kelurahan Kampung Singkep menuju rumah keluarganya yang berada di Kampung Laut, Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Menurut penuturan warga, almarhum yang merupakan warga Parit Bengkok, Kelurahan Kampung Singkep itu meninggal dunia pada Kamis pagi 6 November 2025.
Sehari sebelum meninggal dunia, almarhum dikabarkan mengeluh sakit. Ia sempat menunggu jemputan sang anak untuk berobat ke Kampung Laut, Kecamatan Kuala Jambi.
Namun pada rabu malam kondisi cuaca mendadak tak bersahabat, wilayah setempat dilanda hujan deras disertai petir. Akibatnya, almarhum gagal untuk pergi berobat ke Kampung Laut hingga akhirnya ia meninggal dunia.
“Karena cuaca malam itu hujan lebat, banyak petir disini, pagi itu di kabarkan meninggal. Kurang lebih sekitar jam-jam 9 setengah 10 pagi kami diberitahu oleh masyarakat, bahwa ada kabar duka bapak itu meninggal dunia. Kami dari pihak perusahaan diminta bantuannya untuk mengantar jenazah ke arah keluar ke ujung Parit Bengkok, arah ke cambang, bahwasanya jenazah itu mau dibawa ke Kampung Laut ke tempat keluarganya,”ujar Sugeng, warga yang
Juga karyawan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jum’at 7 November 2025.
Menurut Sugeng, kondisi kerusakan Jalan Parit Bengkok telah terjadi sejak satu minggu terakhir. Faktor cuaca hujan menyebabkan kondisi jalan semakin parah.
Saat ini Jalan Parit Bengkok yang menghubungkan wilayah Kecamatan Muara Sabak Barat dan Kecamatan Kuala Jambi tersebut lumpuh.
“Akses memang tidak bisa pakai mobil, karena akses jalur kita disini memang mati total, bahkan perusahaan kami disini, mobil kami (truk angkutan sawit,red) disini terbenam dari hari Jum’at, artinya sudah satu minggu,”jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Roni, warga sekaligus sopir Jonder yang membawa jenazah.
“Jadi karena tidak bisa keluar, warga minta tolong ke kita agar jenazah bisa keluar. Alhamdulillah tak ada kendala, pas sampai di jalan yang bagus jenazah kemudian dibawa menggunakan mobil ambulan ke Kampung Laut,”jelas Roni.
Jalan Parit Bengkok Kelurahan Kampung Singkep ini menjadi jalan alternatif warga untuk melintas, sebab jembatan Rano yang menjadi akses utama warga menuju ibu kota Kabupaten Tanjung Jabung Timur belum bisa dilintasi mobil, karena masih dalam proses perbaikan.
Warga membuat jalan darurat di sebelah jembatan besi yang tengah dilakukan perbaikan tersebut, namun hanya bisa dilintasi oleh sepeda motor.
Disisi lain, kondisi kerusakan jalan Parit Bengkok ini menyebabkan aktivitas mobil pengangkut bahan pokok maupun hasil perkebunan mandek, karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan.
Menanggapi hal ini, Kepala UPTD Alkal Dinas PUPR Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Al Qodrial menyampaikan, Jalan Parit Bengkok menjadi jalan alternatif sementara untuk mengalihkan lalu lintas, karena adanya pekerjaan konstruksi perbaikan darurat Jembatan Rano.
Sebelum menjadi jalan alternatif sementara, Jalan Parit Bengkok telah dilakukan perbaikan dan penanganan terlebih dahulu oleh UPTD Alkal Dinas PUPR Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
“Jalan Parit Bengkok ini merupakan jalan alternatif, sudah kita servis kemarin itu. Alat untuk Alkal standby disana, hanya saja kendalanya dalam satu minggu itu diguyur hujan deras. Jadi hujan deras turun, jalan menjadi bonyok lagi, ditambah lagi dengan kendaraan truk yang melintas melebihi tonase,”jelas Kepala UPTD Alkal Dinas PUPR Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Al Qodrial.
Al Qodrial menegaskan, pihaknya sudah memberikan imbauan kepada masyarakat dan pelaku usaha, agar truk yang melebihi tonase untuk tidak melintasi Jalan Parit Bengkok, namun imbauan tersebut tidak diindahkan.
“Kami sudah mengimbau, tapi masih ada juga truk melebihi tonase yang lewat, jadi kondisi jalan semakin hancur. Jalan yang baru diperbaiki kemudian dilanda hujan deras, ditambah lagi dengan armada yang melebihi tonase, ya sudahlah tebenam,”jelas Al Qodrial.
Ia menerangkan, kondisi kerusakan Jalan Parit Bengkok akan segera dilakukan penanganan.
“Saat cuaca panas nanti kita akan lakukan servis. Jika dilakukan penanganan dengan kondisi hujan, hasilnya akan kurang optimal,”jelasnya.
Al Qodrial berharap armada dengan tonase diatas 3 ton untuk tidak melintasi Jalan Parit Bengkok. Jika dipaksakan, maka akan memperparah kondisi kerusakan jalan.
Ia juga berharap peran serta dari Dinas Perhubungan Kabupaten Tanjung Jabung Timur untuk lebih intens melakukan sosialisasi terhadap kendaraan angkutan barang yang melebihi batas tonase, untuk tidak melintas di Jalan Parit Bengkok.
Pengamatan dilokasi pada Jum’at 7 November 2025, terdapat sejumlah truk angkutan sawit diduga milik perusahaan terjebak di Jalan Parit Bengkok. Buah kelapa sawit mereka tampak tergelatak berhari-hari dijalan, karena tidak bisa diangkut. (Eko)