Kisah Inspiratif Wisudawan S3 Terbaik UIN STS Jambi, Pernah Jualan Pisang Keliling Sejak SD hingga SMA

(foto:ist)
(foto:ist)

SELOKO.ID, Muaro Jambi- Dahliar T (54) tak menyangka jika namanya diumumkan sebagai wisudawan terbaik Program Doktor Manajemen Pendidikan Islam dalam prosesi wisuda sesi ke 2 di Universitas Islam Negeri (UIN) STS Jambi, Minggu 1 Desember 2024.

Dahliar sukses meraih predikat cumlaude dengan IPK 3,88, dari total 17 orang wisudawan Program Doktor atau S3 di UIN STS Jambi.

“Saya sangat bersyukur dan saya tidak menduga bahwa saya dapat lulusan terbaik, cumlaude dalam 5 semester untuk mengambil S3,”kata Dr. Dahliar T M.Pd kepada wartawan usai prosesi wisuda, Minggu 1 Desember 2024.

Perjuangan Dahliar untuk bisa mendapatkan predikat terbaik wisudawan S3 di UIN STS Jambi ini bukanlah hal mudah.

(foto:ist)
(foto:ist)

Keterbatasan ekonomi tak menyurutkan semangat Dahliar dalam menggapai cita-citanya menyandang gelar Doktor.

Guru yang sehari-hari mengajar di SMA Muhammadiyah ini tak pernah menyerah.
Pekerjaan sampingan menjadi tukang ojek pun ia lakoni, demi untuk bisa menyelesaikan kuliah S3 nya.

“Saya mengalami keterbatasan finansial, saya juga sempat selama kuliah S3 itu menjadi tukang ojek sampai semester 4, karena keterbatasan biaya tadi,”ungkap Dahliar.

Mahasiswi S3 asli dari Kabupaten Kerinci, Jambi ini dikenal cerdas, baik dan tak pernah putus asa.

Dahliar sukses menyelesaikan Program Doktornya selama 5 semester atau 2,5 tahun.

“Saya berharap UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi kedepannya dapat lebih maju, lebih unggul dan juga lebih amanah, lebih fatonah. Dan saya berharap kedepannya UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi dapat go internasional,”harap Dahliar.

Dimomen ini, Dahliar juga turut berbagi cerita tentang perjuangannya saat mengenyam pendidikan mulai dari SD hingga perguruan tinggi.

Dahliar berasal dari kalangan keluarga kurang mampu. Ia sudah ditinggal ibundanya tercinta sejak kelas 4 SD.

Untuk bisa bersekolah, Dahliar kecilpun sempat berjualan pisang keliling.

“Saya berharap kepada adik-adik saya yang ada diluar sana, mungkin yang nasibnya sama seperti saya, jangan pernah menyerah dengan keterbatasan ekonomi yang ada. Saya ditinggal mamak itu dari kelas 4 SD, dan saya juga sempat berjualan pisang keliling SD sampai SMA. Dan kemudian selama kuliah S1 saya juga jualan baju untuk tambahan biaya,”tuturnya.

“Saya berharap kepada generasi yang ada di luar sana, janganlah kita memandang finansial itu adalah satu-satunya untuk mendukung kita dalam mencari ilmu. Kita harus berusaha dan harus berdoa, sebagaimana pepatah dalam bahasa arab
man jadda wajada, artinya barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan dapat,”tambah Dahliar.

Dalam Disertasinya, Dahliar membahas tentang manajemen Kepala Sekolah dalam memberdayakan tenaga pendidikan yang ada di sekolah, agar ditempatkan sesuai dengan kualitas dan kemampuan yang dimiliki oleh tenaga pendidik.

Dahliar diketahui merupakan jebolan S1 di Universitas Jambi (UNJA) tahun 1999 dan S2 di Universitas Negeri Padang (UNP) tahun 2013. (Eko)