SELOKO.ID, Muaro Jambi – Warga di Perumnas Samesta Sungai Duren, RT. 13, Dusun Baru, Desa Sungai Duren, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi mengeluhkan kondisi pembuangan air limbah domestik atau rumah tangga ke selokan atau got.
Mirisnya, selokan pembuangan air limbah rumah tangga ini dirancang tepat berada di depan rumah, sekaligus dipinggir jalan.
Selain menimbulkan bau tak sedap, sistem pembuangan air limbah domestik di Perummas ini juga dapat mencemari lingkungan.
Salah seorang warga Perumnas Samesta Sungai Duren, Okop Sianturi mengatakan,
sistem pembuangan air limbah domestik di Perummas Samesta Sungai Duren ini dibuat model septic tank perorangan.

Okop menjelaskan, sebelum berganti nama menjadi Perumnas Samesta Sungai Duren, perumahan ini dulunya bernama Perummas Sungai Duren Indah.
“Jadi setau kami kalau perumahan yang pertama dibangun itu pak dia ada dua septic tank, yang pertama itu untuk cucian piring dan yang kedua itu untuk limbah atau kotoran gitulah. Jadi nampaknya kalau perumahan yang baru ini saya lihat dia cuman satu lagi septic tank nya pak,”kata Okop Sianturi kepada wartawan, Kamis 13 Februari 2025.
Okop menjelaskan, dengan adanya dua pipa saluran pembuangan limbah dari septic tank
perumahan ke selokan, ia khawatir selain pembuangan air limbah domestik, limbah air besar juga ikut dibuang ke selokan.
“Kalau untuk saat ini memang karena belum semuanya yang menempati pak, belum begitu nampak lah dampaknya, yaitu salah satunya pencemaran lingkungan, aroma penciuman yang bau kedepannya,”jelasnya.
Okop berharap pemerintah dapat memberikan perhatian terhadap kondisi sistem pembuangan air limbah domestik di Perummas Samesta Sungai Duren, sebelum nantinya warga memadati rumah-rumah yang sudah ada.
“Supaya septic tank ini ditertibkan.
Bagaimana dijelaskan sebenarnya, septic tank atau pembuangan kamar mandi WC memang sengaja dibuat untuk selokan larinya atau ada septic tank nya yang lain gitu pak,”jelasnya.
Menurut Okop, sistem pembuangan air limbah rumah tangga ke selokan di Perumnas Samesta Sungai Duren juga mengalir ke sungai kecil yang berada dekat dengan perumahan.
“Ini ke sungai pak. Ada sungai kecil dibawah sana itu, aliran nya kesitu semua pak. Jadi pencemaran air juga lah,”terangnya.
Ketua RT. 13, Dusun Baru, Desa Sungai Duren, Purwanto mengatakan, ia bersama warga Perumnas Samesta Sungai Duren lainnya berharap lingkungan yang nyaman.
“Ciptakanlah lingkungan yang nyaman, asri. Jangan istilahnya limbah ini limbah WC dibuang ke got. Gimana kita mau merasa nyaman pak,”ungkap Purwanto.
Purwanto menjelaskan, jika terus dibiarkan, kondisi ini dikawatirkan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
“Kalau ini pasti akan melumut, akan mendap dan akan bau,”jelasnya.
Terkait persoalan ini, Purwanto telah meminta kepada pihak Perumnas untuk memperbaiki sistem pembuangan air limbah domestik yang ada.
“Maksud saya betulin lah, jangan sampai istilahnya limbah ini dibuang ke depan. Saya kan sudah 7 tahun disini pak. Perumahan yang sebelumnya sudah banyak dibangun, ga ada pak yang pakai model ini. Makanya tercipta yang speknya seperti ini saya bingung,”tuturnya.
Menyikapi hal ini, Ketua Aliansi Wartawan Siber Indonesia (AWASI) Kabupaten Muaro Jambi, Feriansyah turut bersuara.

Feriansyah berharap persoalan sistem pembuangan air limbah domestik di Perummas Samesta Sungai Duren dapat menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi.
Menurut Feri, air limbah rumah tangga tidak seharusnya dibuang ke selokan, karena dapat menimbulkan dapat negatif, seperti mencemari lingkungan dan menimbulkan banyak penyakit.
“Setelah kita turun ke lapangan, ternyata limbah rumah tangga di Perumnas ini dibuang ke got lewat saluran pipa, parahnya lagi got ini berada di depan rumah dan di pinggir jalan. Selain dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan banyak penyakit, kondisi ini juga mengganggu masyarakat yang lewat, ya karena baunya tadi,”ungkap Feriansyah.
“Harapan kami dari AWASI kepada instansi terkait, terutama kepada Dinas Perkim, PTSP, Dispenda, PUPR dan Dinas LH Kabupaten Muaro Jambi untuk dapat menindaklanjuti hal ini,”terang Jurnalis senior yang dikenal ramah dan supel dalam bergaul tersebut.
Menurut Feriansyah, pembangunan perumahan sudah semestinya memiliki sistem pembuangan air limbah domestik atau limbah rumah tangga yang tidak mencemari lingkungan.
Selain developer, lanjut Feri, peran pemerintah sangat diharapkan dalam hal ini.
“Bagaimana supaya air limbah rumah tangga ini dapat dikelola sehingga tidak membuat lingkungan menjadi tercemar. Pemerintah harus hadir disini,”tandas Ketua AWASI Kabupaten Muaro Jambi.