SELOKO.ID | JAMBI – Menerapkan pendidikan lingkungan hidup (PLH) kepada anak-anak sejak dini menjadi cara agar anak-anak dapat memahami, dan beradaptasi dengan lingkungannya.
SD Negeri 67 Muara Sekalo, yang terletak di Desa Muara Sekalo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Jambi, telah menerapkan PLH sebagai mata pelajaran muatan lokal (mulok) sejak ditetapkannya keputusan Bupati Tebo Nomor 370 Tahun 2019 Tentang Pendidikan Lingkungan Hidup Muatan Lokal.
Dengan adanya PLH itu, bakal terlihat siswa dan siswi yang mencabuti rumput di pot tanamannya, sambil menyirami tanaman yang berada di sekolah mereka.
Para murid ini bergantian untuk membersihkan dan menyirami tanaman dalamnya.
“Anak-anak melakukan piket, pada hari Senin, Rabu dan Jum’at. Setiap harinya berbeda-beda, dan di sini kelas piketnya kelas tinggi yaitu, kelas 4, 5 dan 6,” kata Mariani, guru penanggung jawab PLH di SDN 67 Muara Sekalo, Senin, (20/9).
Tanaman yang dirawat di sekolah ini, merupakan tanaman endemik yang biasa dikonsumsi oleh penduduk Desa Muara Sekalo.
“Arang paro, tampoi biasa, cempedak, dan satunya lagi yang sudah mulai langkah di desa Muara Sekalo yaitu durian belanda,” ujarnya.
Kemudian, untuk tanaman yang sudah besar, nantinya, akan diletakkan di kawasan konservasi gajah, yakni Taman Nasional Bukit Tiga Puluh ( TNBT).
Selain mengajarkan cara merawat tanaman, sekolah ini juga menerapkan PLH melalui permainan ular tangga dan kartu kuartet.
Dalam permainan ular tangga yang diterapkan di sekolah ini, dalam kotak-kotaknya terdapat sejumlah gambar, dan tulisan yang berhubungan dengan lingkungan.
“Manfaat bermain ular tangga edukasi ini ya ialah kita bisa mengetahui sebab dan akibat dari perbuatan kita sendiri,” kata Wewen, salah satu pelajar yang ikut bermain ular tangga edukasi lingkungan tadi.
Dengan penerapan pembelajaran PLH yang dimulai dari usia dini, diharapkan anak-anak dapat menyadari akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar mereka.
“Selain itu, mereka juga dapat memberitahukan kepada orang tuanya dan saudara-saudaranya bahwa mereka harus peduli akan lingkungan tempat tinggalnya,” tutup Mariani.
(K Sandi)