SELOKO.ID | JAMBI– Kasubag Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jambi, Yazid menyebut bahwa aksi massa yang mengatasnamakan Gerakan Penyelamat Masa Depan Jambi (Garamdaja) di depan Kantor Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, Telanaipura, Kota Jambi pada Sabtu (09/10/21) tidak jelas.
Yazid menyatakan, tidak ada pemberitahuan baik secara lisan maupun tulisan terhadap aksi yang dilakukan massa Garamdaja tersebut.
“Aksi tersebut diluar sepengetahuan kami alias tidak jelas. Karena sampai saat ini tidak ada pemberitahuan baik secara lisan maupun tulisan yang saya terima terkait aksi tersebut,”ungkap Yazid kepada seloko.id, Minggu (10/10/21).
Yazid menuturkan, Plt. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, Zoztafia membantah tudingan yang diutarakan massa dari Garamdaja.
“Perlu saya sampaikan bahwa pak Zoztafia telah secara jelas menyampaikan kepada seluruh jajaran ASN Kementrian Agama Jambi pada kegiatan Evaluasi Sistem Kerja Pegawai secara daring dan luring pada Jum’at 24 September 2021 yang lalu, bahwa beliau tidak pernah melakukan apapun terkait pungutan atau lainnya dalam rangka assesmen Kepala Kanwil Jambi. Dan jika ada yang mengatasnamakan beliau, maka akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku,”tandas Yazid mengakhiri keterangannya.
Diberitakan sebelumnya, Massa mengatasnamakan Gerakan Penyelamat Masa Depan Jambi (Garamdaja) menggelar aksi di depan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi, Telanaipura, Kota Jambi, Sabtu (09/10/21).
Massa menduga adanya praktek kecurangan penyalahgunaan kewenangan dan kekuasaan yang dilakukan oleh Zoztafia. Ia merupakan calon Kakanwil sekaligus pelaksana tugas Kakanwil Kemenag Provinsi Jambi.
Zoztafia diduga meminta sejumlah uang ke para kontraktor dan kepala sekolah untuk modal maju sebagai Kakanwil Kemenag Provinsi Jambi.
Menurut massa, indikasi itu diperkuat dengan tidak aktifnya seluruh CCTV yang ada di Kanwil Kemenag Provinsi Jambi.
Bahkan dalam mengikuti asesmen, Zoztafia diduga melobi sejumlah pihak terkait supaya bisa masuk tiga besar sebagai prasyarat untuk dilantik.
“Berdasarkan pengakuan tim asesmen, saudara Plt (Zoztafia) tidak memenuhi standar nilai untuk masuk ke 3 besar, kenapa tiba-tiba namanya bisa muncul, dan orang yang seharusnya mendapatkan nilai tertinggi dan masuk 3 besar malah tersingkirkan,”tutur Koordinator aksi Garamdaja, Abdullah Saja.
Mereka sebut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sudah dibohongi oleh bawahannya.
“Kami Gerakan Penyelamat Masa Depan Jambi merasa perlu memperjuangan tegaknya keadilan dan kebenaran demi mendukung program Bapak Presiden, mewujudkan pemerintahan yang bersih bebas dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dan meminta Bapak Menteri Agama melantik orang yang betul-betul berintegritas dan kompeten,”sebut massa.
Massa mengancam jika tuntutan itu tidak diindahkan bakal menggelar aksi susulan, yakni di Istana Presiden RI, KPK, Kajagung, Kapolri dan Kemenag RI.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melantik 16 pejabat tinggi pratama atau pejabat eselon II,Jum’at (08/10/21), tanpa melantik pejabat tinggi Jambi.
Meski proses tahapan lelang jabatan Kakanwil Kemenag Provinsi Jambi telah selesai. Belum diketahui pasti penyebab Yaqut tak melantik pejabat Jambi.
(Red)