Berita  

Kolam Bekas Galian Telan Dua Korban, Sebelum Kejadian Tidak Ada Rambu Peringatan

Dua bocah perempuan ditemukan warga dalam kondisi meninggal dunia setelah tenggelam di kolam bekas galian di RT. 04, Desa Pulau Mentaro, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Senin 18 Oktober 2021 sore. (foto: istimewa)
Dua bocah perempuan ditemukan warga dalam kondisi meninggal dunia setelah tenggelam di kolam bekas galian di RT. 04, Desa Pulau Mentaro, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Senin 18 Oktober 2021 sore. (foto: istimewa)

SELOKO.ID | MUARO JAMBI– Dua bocah perempuan, Nayla 12 tahun, dan Winda 12 tahun, ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di kolam bekas galian di RT. 04, Desa Pulau Mentaro, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, Senin 18 Oktober 2021 sore.

Keduanya tewas diduga saat bermain dan mandi di kolam bekas galian tersebut, bersama dua rekannya yang selamat.

“Korban bersama teman- temannya sebanyak 4 orang bermain dan mandi di lokasi kejadian. Sekira pukul 17.30 WIB, korban tenggelam dan 2 orang rekannya langsung memberitahu keluarga dan warga yang berada di lokasi. Kedua korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia,”ujar Kasubag Humas Polres Muaro Jambi, AKP Amradi lewat keterangan tertulis yang diterima seloko.id, Senin (18/10/21).

Sementara itu, Kepala Desa Pulau Mentaro, Kecamatan Kumpeh, Masril menyebut, lokasi tenggelam nya dua bocah perempuan itu berada di kolam bekas galian yang tanahnya digunakan untuk penimbunan pondasi masjid raya di Desa setempat.

Masril menyatakan, lokasi kolam masih berada di area fasilitas umum berupa tempat ibadah yang dalam tahap pembangunan tersebut.

“Kolam itu baru selesai dibuat, masih di lokasi masjid dan tanahnya dibuat untuk timbunan pondasi masjid,”ujar Masril kepada wartawan, Selasa (19/10/21).

Masril menerangkan, kedua korban telah dimakamkan. Kedua korban, Nayla merupakan warga RT. 02, Desa Pulau Mentaro, dan Winda warga RT.06, Desa Pulau Mentaro, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi.

“Saya lagi di rumah duka, mau dikebumikan,”jelasnya.

Sebelumnya, kolam bekas galian diarea pembangunan masjid raya di Desa Pulau Mentaro itu tak diberi rambu peringatan atau garis larangan melintas.

“Karena kolam itu baru selesai dibuat kemarin siang, eeh sore sudah kejadian. dan itu diluar sepengetahuan kami dan orang tua anak-anak,”jelas Masril.

Masril menjelaskan, dengan adanya kejadian ini pihaknya kini telah memasang rambu-rambu larangan mendekat di lokasi Kolam yang telah menelan korban jiwa itu.

“Kita sudah dan terus mengimbau. Rambu-rambu juga sudah kita buat,”terangnya.

(Red)