Oleh : Dedi Saputra,S.Sos (Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Politik Univ. Paramadina)
OPINI- Di era globalisasi dan interkonektivitas yg sangat tinggi saat ini, aspek multimedia sebagai wahana yg sangat sempurna untuk melakukan komunikasi politik. Teknologi tidak akan bisa dilepaskan dari bagaimana para aktor politik pada era ini melakukan proses-proses yang berkaitan dengan komunikasi politik. Teknologi tersebut diejawantahkan melalui medium yg kini diklaim sebagai media baru (new media). Keberadaan media baru ini tentunya wajib sejalan dengan demokrasi sebagai prinsip politik bagi kebanyakan negara-negara pada saat ini.
Digitalisasi sebagai bagian kemajuan teknologi, menaruh kesempatan bagi lahirnya internet, yang populer saat ini dengan istilah International Connection Networking(ICN). Konsep ini sendiri bisa dimengerti sebagai jaringan internasional yg mempunyai interaksi antara satu dengan yang lainnya. Istilah lain yang sering dengar yaitu merupakan globalisasi yang mempunyai makna lintas negara (internasional). Internet sebagai bagian integral globalisasi yang diakibatkan dari perkembangan pesat teknologi informasi.
Internet juga merupakan oasis demokrasi. Internet merupakan ancaman bagi negara-negara dengan sistem pemerintahan otoriter atau monarki. Internet dapat menyebarkan informasi politik umum dan rahasia. Oleh karena itu, Internet dapat digunakan oleh kelompok minoritas yang terpinggirkan untuk memperjuangkan hak politiknya, bahkan mereka yang menentang pemerintah. Apalagi, di mana isu yang berkembang media tradisional telah menjadi corong politik nasional.
Dengan demikian, Internet memainkan peran yang sangat penting dalam komunikasi politik. Sebagai media proses komunikasi politik, internet digunakan untuk menyampaikan informasi politik dalam kampanye partai politik, kampanye calon presiden, dan umumnya untuk keuntungan politik. Internet berperan penting dalam proses komunikasi politik, karena efektif dalam menyampaikan pesan politik baik dari bawah ke atas maupun sebaliknya.
Teknologi komunikasi menjadi dasar perkembangan komunikasi politik di era multimedia ini. Komunikasi politik selalu sejalan dengan kebebasan berdemokrasi, khususnya kebebasan berekspresi. Komunikasi politik di era globalisasi ini pada gilirannya menunjukkan menguatnya kebebasan demokrasi yang bermuara pada kebebasan berekspresi dalam komunitas maya. Akibatnya, kebiasaan komunikasi masyarakat mulai berubah secara radikal. Kebebasan berbicara dimungkinkan melalui teknologi komunikasi, menjadi semakin banyak dan Fat Sun akhirnya mulai berlaku.
Media sosial seperti, Instagram dan Facebook memiliki peran yang unik dan pengaruh yang luar biasa dalam meningkatkan tekanan sosial, banyak perbincangan di situs media sosial tersebut menunjukkan munculnya massa baru dimana media tradisional terkendala oleh kepentingan bisnis dan politik pemiliknya, media online khususnya situs media sosial masih didominasi oleh kelompok-kelompok yang bebas dari kontrol negara dan intervensi pasar.
Beragam informasi, dalam bentuk gagasan, ide, tuntutan, hingga protes, bisa disampaikan melalui ranah daring, yaitu internet. Internet pun mempunyai kecepatan yg jauh melebihi media-media konvensional lainnya, misalnya televisi atau media cetak. Konektivitas sesama rakyat, antara infrastruktur dan suprastruktur politik, bisa dilakukan tanpa melalui batasan ruang dan waktu.
Saat ini komunikasi politik yg dilakukan sang rakyat bersifat lebih bebas, bukan hanya lantaran eranya telah demikian, namun perkembangan teknologilah menciptakan penggunaan ruang publik bisa diinisiasi melalui ruang-ruang privat, yang bernama Facebook, Twitter, Instagram, You Tube, Line Today dan sebagainya, yang masuk pada kategori media baru.
Kehadiran media baru pada negara Indonesia mengubah secara drastis perjalanan politik dan demokrasi bangsa ini. Di era Orde Baru, kebebasan beropini(berpendapat) merupakan suatu hal yg sangat dibatasi, bahkan cenderung tabu.
Namun, pada era globalisasi saat ini, hampir tidak ada lagi batasan bagi setiap masyarakat atau warga negara untuk menyuarakan pendapat dan ekspresinya. Di era multimedia saat ini, mengemukakan pendapat merupakan bagian esensial kehidupan manusia. Pendapat-pendapat itu tidak jarang mempunyai konten politik. Atas dasar itulah, komunikasi politik pada era ini mengalami perkembangan yg sangat signifikan, lantaran secara kuantitas telah dilakukan secara masif. (*)