SELOKO.ID, Muaro Jambi- Satu ekor sapi milik peternak di Kabupaten Muaro Jambi yang sebelumnya dinyatakan positif tertular penyakit mulut dan kuku (PMK), saat ini kondisinya membaik.
Peternak dibantu petugas PPL dan dokter hewan dari Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Muaro Jambi memberikan vitamin dan obat anti virus kepada sapi yang tertular virus PMK tersebut.
Sapi betina yang terjangkit penyakit PMK ini berada di Desa Bukit Subur, Kecamatan Bahar Selatan, Kabupaten Muaro Jambi.
Sapi indukan berusia 3 tahun itu saat ini menjalani isolasi bersama satu ekor anak nya di lahan perkebunan sawit yang jauh dari hewan ternak lainnya.
Kepala Disbunak Muaro Jambi, H. Amri mengatakan, awalnya ada enam ekor sapi yang terindikasi PMK di wilayah Sungai Bahar group, Muaro Jambi.
Setelah diambil sampel air liur nya, dan diuji di laboratorium di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, diketahui hanya satu ekor sapi yang positif PMK.
“Positif satu ekor dari enam ekor yang diambil sampel,”kata Kepala Disbunak Muaro Jambi, H. Amri saat melakukan pengecekan kesehatan sapi yang terjangkit PMK bersama Tim Unit Respon Cepat di Desa Bukit Subur, Kecamatan Bahar Selatan, Kabupaten Muaro Jambi, Selasa (31/05/22).
Amri berujar, pihaknya terus melakukan komunikasi, edukasi dan memberikan informasi kepada peternak untuk dapat mewaspadai penularan virus PMK pada hewan ternak.
“Alhamdulillah berdasarkan keterangan dari dokter hewan kita, hewan ternak sapi di Desa Bukit Subur ini sudah membaik dan sehat,”ungkap Amri.
Hal senada juga diungkapkan oleh dokter hewan Disbunak Muaro Jambi, drh. Ari Kianto.
“Setelah diobatin dan diisolasi selama 10 hari ini, sudah mengalami peningkatan kesehatan,”ujar drh. Ari Kianto.
Ia menjelaskan, untuk mencegah penyebaran virus PMK agar tidak meluas, peternak diharapkan bisa lebih selektif dalam menjual dan membeli hewan ternak.
“Saran kami untuk peternak, agar menjaga lalu lintas ternak sementara ini, untuk tidak mengeluarkan sapi atau memasukan sapi. Karna jika mengeluarkan sapi beresiko untuk menularkan ke tempat yang lain,”jelasnya.
Meski mulai sehat dan membaik, namun sapi yang terjengkit virus PMK di wilayah Kecamatan Bahar Selatan tersebut masih harus menjalani isolasi hingga 10 hari kedepan.
“Kita lihat lagi perkembangannya, mungkin bisa 20 hari kita isolasi terlebih dahulu. Untuk sementara dipisahkan dari ternak-ternak yang lain, biar ternak yang lain tidak terjangkit PMK,”tandasnya.
Sementara itu, pemilik sapi yang terjengkit virus PMK, Oka Mardiansyah menuturkan, mulanya sapi miliknya tersebut sehat dan hanya menderita penyakit kulit, namun setelah diambil sampel dan diuji di laboratorium hasilnya positif PMK.
“Kemungkinan kalau awalnya itu dia penyakit nya dari penyakit kulit. Kalau terindikasi dari mulut dan kaki tidak ada, sebelum-sebelumnya sehat. Mungkin ada kesalahan teknis atau bagaimana, kami tidak tau karna kamikan hanya petani,”ujar Oka Mardiansyah.
Oka berharap kedepan penyakit mulut dan kuku yang saat ini tengah merebak itu dapat segera hilang.
“Harapan kita kedepan ya semoga penyakit PMK ini harus ga adalah, atau musnah,”tutup Oka Mardiansyah. (Eko)