SELOKO.ID, Kota Jambi- Pasca vakum akibat pandemi Covid-19, tahun ini Advocacy and Horizontal Learning (AHL) kembali digelar.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) tersebut diselenggarakan di Hotel Suni Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Kamis (19/05/22).
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha yang juga Ketua Umum AKKOPSI membuka secara resmi, sekaligus menjadi pembicara utama pada kegiatan AHL AKKOPSI di Bumi Cendrawasih tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan UNICEF Indonesia, Staf Ahli Gubernur Papua, Wali Kota Jayapura, Bupati Tanggerang, serta Bupati/Wali Kota se-Provinsi Papua.
Kegiatan ini digelar sebagai upaya mengkampanyekan budaya membangun sanitasi di daerah.
Pada pelaksanaan AHL, dilaksanakan juga kegiatan Lesson Learning Kabupaten/Kota yang sukses menjadi “Champion”, yaitu daerah yang sukses menerapkan STBM (Sanitasi Tuntas Berbasis Masyarakat) didaerahnya.
Untuk AHL di Jayapura, Kabupaten Tanggerang memberikan Lesson Learning terkait STBM yang sukses dilaksanakan di lingkungan sekolah dan pesantren yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Tangerang.
Dalam kesempatan ini, Ketua Umum AKKOPSI, Syarif Fasha menceritakan sejarah singkat kehadiran AKKOPSI sebagai organisasi daerah terbesar di Indonesia.
AKKOPSI murni hadir karena kepedulian pemimpin daerah dalam membangun sanitasi sebagai hal vital dalam pembangunan daerah.
“AKKOPSI tidak didirikan oleh pemerintah pusat. AKKOPSI murni lahir atas inisiasi kepala daerah yang peduli dan sadar untuk membangun sanitasi didaerahnya masing-masing. Karena bangsa ini tidak hanya dibangun dari depan saja, namun juga dari belakang, karena erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat,” Kata Wali Kota Jambi, Syarif Fasha.
Saat ini AKKOPSI beranggotakan 492 daerah, baik pemerintah kota maupun kabupaten diseluruh Indonesia.
“AKKOPSI lahir 12 tahun lalu, dimulai dengan Deklarasi Jambi oleh 12 Wali Kota se-Indonesia, dimana salah satunya adalah Presiden RI saat ini, Joko Widodo, yang pada masa itu menjabat sebagai Wali Kota Solo. Pada awalnya aliansi ini hanya beranggotakan pemerintah kota, namun berkembang dengan bergabungnya pemerintah kabupaten di Indonesia, saat ini jumlah anggota AKKOPSI terbanyak di Indonesia, yaitu 492 Pemda Kota/Kabupaten se-Indonesia,”Jelas Fasha.
Urusan sanitasi, lingkungan dan air bersih, jelas Fasha seharusnya saat ini menjadi perhatian dan prioritas utama dalam arah pembangunan di Indonesia, karena hal tersebut menyangkut keberlangsungan masa depan dan kehidupan generasi mendatang.
“Karena dengan sanitasi, lingkungan dan air minum yang jelek, kesehatan akan terganggu, anak stunting dan masalah sosial lainnya akan terus muncul. Tentunya kita tidak akan bisa membangun dan maju jika terus dihadapkan dengan masalah itu,” ungkap Fasha. (Eko)