Surat Cinta untuk CGP Oleh PP Napsah

(foto:ist)
(foto:ist)

SELOKO.ID, Jambi- Malam sudah sangat larut. Mata pun hampir menyerah oleh lelah. Namun rasanya saya ingin menulis sebelum hanyut dalam buaian mimpi malam ini. Semoga esok masih bisa terbangun dan kembali menantang dunia.

Saya adalah seorang Guru Pendidikan Agama Islam yang mengajar di Sekolah Menengah Pertama yang letaknya jauh dari keramaian kota  dan siswanya pun tidak terlalu banyak. Sekolah saya termasuk sekolah kecil.

Nah beberapa bulan yang lalu saya lulus Pengajar Praktik pada Program Guru Penggerak Saya diberi Lima Orang Calon Guru Penggerak yang akan saya dampingi, Mas Nanang, Mas Dwi, Mbak Sri Wahyuni, Mbak Ramini dan Mbak Patmini.

Mereka adalah sahabat dalam cerita yang menawarkan konflik, kegembiraan dan cinta yang membingkai hidup saya, membagikan momen-momen penting ketika pendampingan individu bersama mereka, mungkin dalam bentuk persahabatan, cinta atau keluarga serta mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.

Dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan, layanan pendidikan, memperkuat dan mengembangkan pendidikan karakter.

(foto: ist)
(foto: ist)

Melakukan perubahan bukan hanya dari sistemnya tapi yang harus berubah mindsetnya. Selain harus memahami konsep merdeka belajar kita juga harus memahami esensi dari konsep perubahan menuju suatu visi yang mempunyai tujuan sebagai indikator ketercapaian.

CGP ku, teruslah bergerak sampai kalian tidak sadar betapa jauh jarak yang telah kalian tempuh. Teruslah menggerakkan sampai kalian lupa ternyata rasa lelah sudah begitu lama menghinggapi tetapi kalian tidak sadari.

Biarkan kaki yang mungil itu menjadi saksi, betapa tangguhnya kalian yang mampu dan mau memajukan Pendidikan. Ciptakan cerita yang menginspirasi dan membawa kebaikan bagi orang lain. Jangan berhenti berbuat. Karena ada Allah yang Maha Melihat.

Jangan berhenti berkarya. Karena ada Allah yang Maha Kaya. Jangan berhenti sampai disini. Teruslah tergerak, bergerak dan menggerakkan. Allah tidak menuntut untuk menang, cukup teruslah berjuang di jalan yang membuat-Nya senang sampai datang waktu pulang. (*)